Artikel menarik seputar kehidupan kita sehari-hari

Rabu, 21 September 2011

On 10:39:00 AM by Unknown in , ,    No comments
II Tawarikh 5 : 1 – 14

Sering kita datang ke suatu ibadah pujian dan penyembahan, mengharapkan Kemuliaan Tuhan turun atas ibadah kita seperti yang terjadi pada kisah pentahbisan Bait Salomo.

“Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Tuhan. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat music sambil memuji Tuhan dengan ucapan: ”Sebab Ia Baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah Tuhan, dipenuhi awan, sehingga imam imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Allah.”



Kita berpikir bahwa Kemuliaan Tuhan akan turun saat kita menyanyikan Pujian dan Penyembahan dengan penuh semangat, tetapi sayangnya, hal itu tidak sepenuhnya benar.

Kalau kita lebih teliti membaca Firman Tuhan ini, Saya melihat kunci untuk kita dapat mengalami Kemuliaan Tuhan adalah pada ayat 6 : “tetapi Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri di depan tabut itu dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tak terhitung banyaknya.”

Disebutkan kalimat “tak terhitung banyaknya” menunjuk kepada suatu kondisi dimana ada orang yang berusaha untuk menghitung persembahan korban waktu itu, namun ketika persembahan tersebut sangat banyak, mereka berhenti menghitungnya. Saya percaya Alkitab pasti akan mencatat secara detail jumlah persembahan tersebut, seperti yg pernah dicatat saat Raja Daud mempersembahkan barang-barang berharga untuk pembangunan Bait Suci itu (1 Taw 29:1-9).

Anda merindukan kemuliaan Tuhan turun dalam hidupmu? Mulailah dengan memberi persembahan kepada Tuhan sampai dirimu merasakan sakit, itulah yang dinamakan KORBAN. Saat itulah hati kita akan berteriak : “Tuhan, semua berkat jasmani, uang yang aku punya, tidak ada artinya lagi, hanya Engkau Tuhan yang berarti dalam hidup kita. Engkaulah pemilik hidupku.”

Saya sangat bersyukur saat Gembala kita mengajarkan kita untuk menabur dan memberi dengan sukacita, karena hal ini membentuk hati saya menjadi seorang yang suka memberi, suka menabur untuk pekerjaan Tuhan, yang pada akhirnya membentuk kita menjadi serupa dengan karakter Kristus. Membuang semua karakter kikir, cinta uang, egoistis dalam hati saya.

Matius 6:21 berkata, dimana hartamu berada, disitu hatimu berada. Saat kita serahkan harta kita ke dalam tangan Tuhan, kita bawa ke dalam rumah Tuhan, maka dapat dipastikan, hati kita akan selalu ada dalam hadiratNYA.

Pada akhirnya, sebuah persembahan yang penuh dengan pengorbanan disertai dengan Pujian dan penyembahan kepada Tuhan yang berapi-api, dipastikan akan membawa kemuliaan Allah ke dalam kehidupanmu.


Sumber: www.hmministry.com

0 komentar:

Posting Komentar